Berita Silampari
MUSI RAWAS- Untuk kedua kalinya, Kapolres Musi Rawas (Mura), AKBP Agung Adhitya Prananta SH, SIK, MH, memimpin langsung Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah), di Kabupaten Mura, dihalaman Apel Mapolres Mura, Kamis (7/8/2025).
Apel ini digelar dalam upaya melakukan pencegahan kebakaran hutan, kebun dan lahan sekaligus pengecekan kelengkapan peralatan di daerah yang berslogan, “Bumi Lan Serasan Sekentenan”.
Turut hadir dalam apel tersebut, Wakapolres, Kompol Hendri SH, Kajari Mura, Vivi Eka Fatma SH, Wadanyon B Pelopor Petanang Satuan Brimob Polda Sumsel, Kompol Ojang, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Amran Muslimin, Perwakilan Kodim 0406 Lubuklinggau serta Kepala OPD Terkait Kabupaten Mura, PJU Polres Mura dan Pihak Perusahaan.
Kapolres Mura, AKBP Agung Adhitya Prananta SH, SIK, MH, didampingi, Kajari Mura, Vivi Eka Fatma SH, Wadanyon B Pelopor Petanang Satuan Brimob Polda Sumsel, Kompol Ojang dan Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Amran Muslimin, mengatakan apel gelar pasukan ini merupakan apel yang kedua dilakukan, sebelumnya digelar di Pemda Mura.
“Untuk cuaca di wilayah hukum Polres Mura, dibandingkan Polres lainnya sudah lebih baik, artinya curah hujan mulai meningkat sehingga titik hotspot sudah mulai berkurang,”kata Kapolres.
Dikatakannya, walaupun demikian tetap menyiagakan satuan tugas (satgas), personel dengan jumlah lebih kurang 500 satgas, meliputi personel Polres Mura, Pemda Mura bersama Kepala OPD terkait, Kejaksaan Negeri Mura, Kodim 0406 Lubuklinggau, Satuan Brimob Polda Sumsel, Pihak Perusahaan.
“Tetapi walaupun demikian, kami tetap menghimbau kepada masyarakat yang ingin membuka lahan, kebun kiranya tidak dengan cara membakar,”terangnya.
Kemudian, untuk diketahui bahwa selama satu minggu ini curah hujan di Kabupaten Mura, sudah meningkat, berdasarkan hasil pemantauan satelit, hanya saja ada beberapa titik hotspot dibandingkan satu seminggu sebelumnya.
“Seminggu ini, hanya ada 5 titik hotspot, namun satu minggu sebelumnya sehari terpantau ada 23 titik hotspot. Tentunya ini merupakan hasil modifikasi cuaca sehingga curah hujan di Kabupaten Mura meningkat,”papar perwira berpangkat melati dua ini.
Kembali, Kapolres memaparkan, dampak dari Karhutlah mengakibatkan beberapa dampak negative yang luar biasa, seperti kerusakan Ekologis, menurunnya keanekaragaman Hayati, perubahan iklim serta dari asap yang ditimbulkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan mengganggu aktivitas transportasi darat, laut dan udara.
Selain, menyebabkan kerugian material berupa terbakarnya lahan-lahan produktif dan kawasan hutan lindung dan termasuk lahan gambut, juga menyebabkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan seperti Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan terganggunya berbagai
aktivitas masyarakat.
Lalu, kepada seluruh Satgas Karhutlah dibantu dengan stakeholder terkait dapat bekerja maksimal, efektif dan efisien karena akan berfokus pada pencegahan, penanggulangan dan penanganan karhutlah
“Saya berharap melalui Apel Gelar ini akan terjalin dengan baik semangat kebersamaan dalam pencegahan dan penanggulangan karhutlah di Kabupaten Mura, dan karhutlah ini bukanlah tanggungjawab dari Pemkab, TNI dan Polri saja, tetapi ini merupakan tanggungjawab kita bersama,”pungkasnya. (Kris)