Ciptakan Generasi Sehat, Posyandu dan PMT Bergizi di Mandi Aur Rutin Digelar

Berita Silampari

MUSI RAWAS- Dibawah komando Ketua TP PKK Desa Mandi Aur, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Dewi Dodi terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan derajat kesehatan anak melalui program Posyandu Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya menekan angka stunting dan mendorong partisipasi aktif ibu balita dalam kegiatan posyandu.

Pemberian PMT dilaksanakan dengan melibatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas Muara Kelingi, Bidan Desa dan kader posyandu. Menu PMT yang diberikan bervariasi setiap bulannya, seperti, bubur, Sayur Sop yakni Telur Puyuh, Sayuran, Wortel, Kentang, Kembang Kol, Telur, Buah-buahan hingga susu.

Tak hanya memberikan makanan bergizi, kegiatan ini juga diisi dengan penyuluhan tentang pola makan yang tepat bagi balita dan batita agar pertumbuhan dan perkembangan anak tetap optimal. Bahkan, agar anak-anak PAUD tidak bosan mengikuti Posyandu maka pola Posyandu juga dikemas dengan cara bermain.

Kepala Desa (Kades) Mandi Aur, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Mura, Dodi Johan didampingi Ketua TP PKK Mandi Aur, Dewi Dodi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi desa dalam mendukung program nasional percepatan penurunan stunting.

“Kami ingin anak-anak di Desa Mandi Aur tumbuh sehat dan cerdas. Sehingga, dengan Posyandu dan PMT ini, sekaligus kami edukasi para ibu agar memperhatikan asupan gizi anak secara lebih baik,”kata Dodi didampingi Dewi.

Dodi menambahkan, pihaknya sengaja melaksanakan PMT di dua posyandu yakni Melati dan Mawar Desa Mandi Aur agar menjangkau lebih banyak keluarga.

“Kami harap kegiatan ini juga bisa meningkatkan semangat para ibu untuk rutin membawa anaknya ke posyandu, karena pelayanan kesehatan dasar bagi balita sangat penting,”imbuhnya.

Selain PMT bergizi, para ibu juga mendapat arahan mengenai pentingnya menjaga keseimbangan asupan makanan anak, agar berat badan anak terus bertambah sesuai dengan tahapan usianya.

Terlepas dari itu, langkah Pemerintah Desa (Pemdes) Mandi Aur ini sejalan dengan program nasional yang menargetkan penurunan prevalensi stunting secara signifikan. Keterlibatan berbagai unsur masyarakat dan tenaga kesehatan dalam kegiatan ini menunjukkan keseriusan desa dalam menciptakan generasi yang sehat, kuat dan bebas dari stunting. (Kris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *