Berita Silampari
MUSI RAWAS- Bupati Kabupaten Musi Rawas (Mura) Hj Ratna Machmud didampingi Kepala Dinas PU CK Kabupaten Mura dan Plt asisten II Kabupaten Mura H. Oktaviano,ST.M.Si melakukan audiensi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Dirjen Cipta Karya.
Audiensi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berlangsung di Kantor Dirjen Cipta Karya di Jakarta 1 Februari 2025 Sekitar Pukul 10.00 Wib.
Dalam pertemuan tersebut Bupati Mura Hj Ratna Machmud membahas berbagai rencana pembangunan dan perkembangan infrastruktur di Kabupaten Mura.
Dilansir dari KORANLINGGAUPOS.ID, Bupati Mura Hj Ratna Machmud melalui Kepala Dinas PU CK Kabupaten Mura dan Pltasisten II Kabupaten Mura H Oktaviano mengatakan, audiensi dengan Dirjen Cipta Karya bertujuan untuk meng follow up perkembangan kelanjutan pembangunan RSUD Dr Sobirin bantuan presiden.
“Dalam audiensi tersebut membawa dokumen pendukung. Bahwa Detail Engineering Design (DED) RSUD Dr Sobirin sudah dibahas sebelumnya tahun 2024 bersama balai dan Dirjen Cipta Karya di Kementerian PU,”kata Oktaviano.
Dikatakannya, untuk saat ini tinggal menunggu alokasi anggaran dan sekarang di Kementrian masih dalam proses pembahasan, karena adanya kebijakan dari Presiden. Namun, masalah kesehatan rumah sakit tetap menjadi prioritas Presiden, selain pangan, pertanian, dan makan gratis.
Selain itu, Dirjen Cipta Karya Dewi Chomistriana belum bisa memastikan secara detail untuk perkembangan RSUD Dr Sobirin. Tetapi secara umum sudah dalam pembahasan dan beliau akan mengbackup serta mendukung program Kabupaten Mura.
“Untuk itu pihak pemerintah Kabupaten Mura terus mendorong dan meminta bantuan wakil rakyat DPR RI mewakili Kabupaten Mura supaya perkembangan RSUD Dr Sobirin bisa terealisasi di tahun 2025,”paparnya.
Terlepas dari itu, kunjungan audiensi bersama Dirjen Cipta Karya bukan hanya membahas soal perkembangan RSUD Dr Sobirin. Namun, juga membahas tentang pembangunan irigasi dan PAM untuk kebutuhan air bersih di Kabupaten Mura. Karena tahun ini, untuk pembangunan irigasi baru sudah mendapatkan bantuan sekitar Rp19 Miliar. Akan tetapi, kendati sudah mendapatkan bantuan Rp 19 Miliar untuk anggaran pembangunan irigasi baru memerlukan biaya sekitar Rp 60 Miliar.
“Pada dasarnya Pemkab Mura berharap supaya pembangunan irigasi bisa berlanjut untuk pembangunan irigasi baru sampai selesai. Karena saluran irigasi sangat bermanfaat untuk mengairi sawah untuk para petani. Termasuk, meminta dukungan permasalahan PAM untuk kebutuhan air bersih di Mura bisa teratasi dengan cepat,”pungkasnya. (Koran Linggaupos ID/BS)