Berita Silampari
MUSI RAWAS- Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Musi Rawas (Mura) sukses menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Selasa (28/11/2023) di Balai Kecamatan Purwodadi. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat menekan berkurangnya kekerasan perempuan dan anak khususnya di Mura.
Kepala DPPPA Kabupaten Mura, Muhammad Rozak didampingi Kabid Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (PGPP), Muhammad Setiawan mengatakan kegiatan rakor ini diikuti kurang lebih 143 peserta dari Kecamatan Purwodadi dan 3 orang perwakilan 14 Kecamatan di Mura.
“Untuk acara dibuka Tim Percepatan Pembangunan Mura Bidang Pengawasan dan SDM, Hj Rita Mardiah. Sedangkan untuk Narasumber, Ketua Forum PAUD Mura, Tim Ad Hoc PPA, Ketua STAI dan Kanit PPA Satreskrim Polres Mura,”kata Rozak.
Dikatakannya tujuan kegiatan ini pertama mensinergikan semua stokholder dalam menekan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak khususnya di Mura. Dimana, untuk di Tahun 2023 kasus yang terlapor hanya 11 kasus dan jumlah ini menurun dari jumlah tahun sebelumnya. Penurunan ini tidak lepas dari peran serta semua pihak baik Pemkab, Pemdes dan Aparat Penegak Hukum dalam melakukan pencegahan dengan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat.
“Kami berharap untuk kasus kekerasan perempuan dan anak di Mura kedepan dapat terus menurun. Bahkan, tidak menutup kemungkinan tidak lagi terjadi,”terangnya.
Sementara itu, Tim Percepatan Pembangunan Mura Bidang Pengawasan Sumber Daya Manusia, Hj Rita Mardiah menyampaikan beberapa hal pertama bahwa perlindungan perempuan dan anak sangat dibutuhkan di Mura sejalan dengan visi misi Mura Mantab Maju, Mandiri dan Bermartabat.
“Untuk itu kita semua stokholder yang ada bertanggung jawab untuk mensukseskan Visi misi Bupati Mura dengan 9 program yang ada,”tutur Rita.
Menurutnya, kegiatan ini sejalan juga dengan lima arahan presiden yaitu peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, peningkatan peran ibu dan keluarga Dalam pendidikan atau pengasuhan anak, penurunan kekerasan pada perempuan dan anak, penurunan pekerja anak dan pencegahan perkawinan anak.
Oleh karena itu, kamu berharap untuk bersama-sama mendukung Mura dalam menjalankan program-program yang ada di Mura ini. Sehingga, peserta dan semua yang hadir kami berharap bahwa apa yang disampaikan para narasumber untuk menjadi acuan, menjadi arahan bagi kita semua dalam melindungi perempuan dan anak juga bagaimana meningkatkan pemberdayaan perempuan di Indonesia khususnya di Mura. (Kris-ADV)
